ANAK SEBAGAI KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL" (part-1)

Paulus Vebronius Tulung

            Ada banyak sekali kasus yang melibatkan anak sebagi korban eksploitasi seksual terlebih khusus pada kasus perdagangan orang, mungkin ada banyak sekali dari kita yang jarang mendengarkan kata "Perdaganga Orang" dan saya membenarkan hal itu, karena memang kata itu jarang didengarkan di khalayak umum terlebih pada masyarakat di daerah khususnya. Tetapi sebetulnya jika kita mendengar ada orang atau individu yang mengajak untuk bekerja keluar daerah apalagi sampai keluar negeri dan tidak dijelaskan perihal kerjaan apa yang nntinya akan di kerjakan oleh masyarakat sampai harus kekuar daerah atau keluar negeri, itu merupan bentuk kecil dari perdagangan orang.

            Anak merupakan orang yang paling lemah dan gampang untuk ditipu atau diperdaya oleh siapapun, itu sebabnya anak sering dijadikan korban perdagangan orang, terlebih khusus anak yang putus sekolah karena ketidak mampuan orang tua membiayai sekolahnya, atau anak yang tidak melanjutkan sekolahnya (hanya tamat SD/SMP) atupun anak yang memang sama sekali tidak bersekolah atau anak yang mempunyai masalah dengan orang tuanya. Jelas ini yang menjadikan semakin terpuruknya hak anak untuk berkembang.

            Pada kesempatan inilah pelaku perdagangan orang bermain dengan banyak teka tekinya, dengan cara memperdaya dan menipu anak-anak tersebut untuk bekerja keluar daerah atau keluar negeri, serta diiming-imingi gaji yang tinggi dan pekerjaa  yang bagus serta ongkos jalannya dibiayai oleh pelaku. Karena tergiur dengan omongan pelaku sang anak pun mau keluar dari daerahnya untuk bekerja dan karena ingin membantu kehidupan keluarganya di kampung.

            Pada saat pemberangkatan pelaku memalsukan semua dokumen-dokumen anak ini, seperti akta kelahiran dan lain-lain karena takut diketahui. Sesampainya ditmpat tujuan, anak-anak ini dipekerjakan secara tidak manusiawi oleh bos dari calo yang merekrut mereka, seperti menjadi pekerja seks, dan pekerjaan samacam perbudakan.